NARKOBA
PAMULANG (Pos Kota) – Warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin resah dengan peredaran narkoba. Untuk itu Pemkot setempat bekerjasama dengan pihak kepolisian harus serius menanggani penyalahgunaan bahaya narkotika di kalangan remaja atau masyarakat umum. Data yang ada sekitar 20 ribu dari total 1,3 juta jiwa yang ada di Kota Tangsel sebagai pengguna aktif Narkotika.
“Jelas kami prihatin dan berharap ada tindakan nyata selain melakukan penyuluhan maupun sosialisasi di lingkungan sekolah mulai tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi,” kata Ny. Rusiah, warga Pamulang, Jumat (14/3).
Menurut dia, maraknya peredaran narkotika tentunya sudah sangat memprihatinkan jika yang ada sudah mencapai puluhan ribu orang tentunya dalam waktu satu atau dua tahun ke depan jumlah bakal terus bertambah .
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tangsel, Ajun Komisaris Besar (AKBP) Heri Istu, mengakui jumlah pemakai aktif terhadap Narkotika di Kota Tangsel sekarang mencapai sekitar 20 ribu orang dan tentunya sudah sangat memprihatinkan serta perlu ditangani serius semua pihak.
“Sebagai kota termuda di propinsi Banten jelas peredaran Narkotika menjadi surge bagi pengedar maupun bandarnya,” ujarnya yang menambahkan keberadaan Narkotika di Tangsel tentunya tak lepas banyaknya pintu masuk menuju Kota Tangsel mulai dari arah Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Kab. Tangerang maupun adanya Bandara Soekarnoi Hatta.
Dari tujuh kecamatan yang ada di Tangsel, imbuhnya hamper seluruh kecamatan sudah masuk zona merah rawan peredaran Narkotika sehingga perlu lebih ditingkatkan penyuluhan dan sosialisasi di kalangan generasi muda , pelajar, mahasiswa dan masyarakat luas.
Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, menambahkan untuk mengatasi masalah peredaran Narkotika yang sudah memprihatinkan ini tentunya tak lepas dari peranan seluruh unsur masyarakat dan ini semua menjadi tugas kita semua.
Mengenai rencana pembangunan panti rehabilitasi, tambah Benyamin Davnie, Pemkot Tangsel sampai saat ini masih mencari lahan untuk pembangunan lokasi tersebut. Terlebih lahan yang diperlukan mencapai sekitar 5000 meter. “Memang ada lahan seluas itu tapi perlu ada pengkajian dan survai terlebih dahulu letaknya di Kec. Setu,”
PAMULANG (Pos Kota) – Warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin resah dengan peredaran narkoba. Untuk itu Pemkot setempat bekerjasama dengan pihak kepolisian harus serius menanggani penyalahgunaan bahaya narkotika di kalangan remaja atau masyarakat umum. Data yang ada sekitar 20 ribu dari total 1,3 juta jiwa yang ada di Kota Tangsel sebagai pengguna aktif Narkotika.
“Jelas kami prihatin dan berharap ada tindakan nyata selain melakukan penyuluhan maupun sosialisasi di lingkungan sekolah mulai tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi,” kata Ny. Rusiah, warga Pamulang, Jumat (14/3).
Menurut dia, maraknya peredaran narkotika tentunya sudah sangat memprihatinkan jika yang ada sudah mencapai puluhan ribu orang tentunya dalam waktu satu atau dua tahun ke depan jumlah bakal terus bertambah .
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tangsel, Ajun Komisaris Besar (AKBP) Heri Istu, mengakui jumlah pemakai aktif terhadap Narkotika di Kota Tangsel sekarang mencapai sekitar 20 ribu orang dan tentunya sudah sangat memprihatinkan serta perlu ditangani serius semua pihak.
“Sebagai kota termuda di propinsi Banten jelas peredaran Narkotika menjadi surge bagi pengedar maupun bandarnya,” ujarnya yang menambahkan keberadaan Narkotika di Tangsel tentunya tak lepas banyaknya pintu masuk menuju Kota Tangsel mulai dari arah Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Kab. Tangerang maupun adanya Bandara Soekarnoi Hatta.
Dari tujuh kecamatan yang ada di Tangsel, imbuhnya hamper seluruh kecamatan sudah masuk zona merah rawan peredaran Narkotika sehingga perlu lebih ditingkatkan penyuluhan dan sosialisasi di kalangan generasi muda , pelajar, mahasiswa dan masyarakat luas.
Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, menambahkan untuk mengatasi masalah peredaran Narkotika yang sudah memprihatinkan ini tentunya tak lepas dari peranan seluruh unsur masyarakat dan ini semua menjadi tugas kita semua.
Mengenai rencana pembangunan panti rehabilitasi, tambah Benyamin Davnie, Pemkot Tangsel sampai saat ini masih mencari lahan untuk pembangunan lokasi tersebut. Terlebih lahan yang diperlukan mencapai sekitar 5000 meter. “Memang ada lahan seluas itu tapi perlu ada pengkajian dan survai terlebih dahulu letaknya di Kec. Setu,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar